Fungsionalitas Taman Atap di Jakarta dan Bedanya Dengan Kota Lain

Tanaman merupakan salah satu komponen penting dalam strategi mengurangi emisi gas rumah kaca. Terbatasnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta membuat munculnya ide menarik untuk membuat taman pada atap. Beberapa negara Eropa sendiri sudah mengembangkan taman atap. Taman atap atau roof garden adalah solusi bagi rumah urban yang tidak memiliki halaman depan atau belakang.

Instalasi atap hijau memberikan banyak manfaat untuk wilayah perkotaan padat penduduk seperti Jakarta. Kualitas lingkungan perkotaan atau urban environment quality akan meningkat dengan adanya taman kota. Konsep taman atap merupakan pilihan tepat menghadirkan suasana asri pada atap bangunan dan juga sebagai pereduksi sinar matahari. Sehingga ruangan dibawahnya semakin terasa segar.

Fungsi Taman Atap Secara Umum

Konsep taman atap merupakan pilihan yang sangat tepat bagi Anda yang tidak memiliki halaman rumah. Taman atap akan menghadirkan atap rumah atau gedung yang hijau serta menambah nilai estetis dari bangunan. Kota besar dengan kepadatan tinggi seperti Jakarta sangat cocok menerapkan taman atap.

Konsep taman atap cenderung tidak terlalu cocok jika diterapkan di kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah. Dimana biasanya di kota-kota dengan tingkat kepadatan penduduk rendah masih memilki cukup ruang. Hal tersebut karena biaya konstruksi dan pemeliharaan jangka panjang yang tinggi untuk taman atap.

Konsep taman atap adalah inovasi yang sangat menarik dan juga memberi manfaat yang tidak sedikit. Memang tidak mudah untuk membuat sebuah taman atap. Diperlukan perencanaan dan perawatan yang tepat. Konsep taman atap akan memberikan sisi keindahan tersendiri. Fungsi taman atap antara lain mengurangi polusi, mengurangi limpasan, sebagai insulator bangunan, dan juga penyejuk ruangan dibawahnya.

Jasa Tukang Taman Jakarta Garden Center

Fungsi Taman Atap di Jakarta

Di kota besar seperti jakarta lahan terbuka sudah tertutup dengan lapisan tahan air seperti aspal. Atap-atap gedung menyerap panas dan memantulkannya kembali ke atmosfer. Tanaman menambah faktor pendinginan dengan melepaskan air melalui proses yang disebut evapotranspirasi.

Tanaman juga dapat mengurangi kadar CO2 di udara. Di kota besar seperti jakarta jumlah kendaraan bermotor sangat banyak, membuat kadar CO2 sangat tinggi yang menyebabkan terjadinya polusi udara. Dengan begitu taman atap juga berperan dalam mengurangi polusi udara. Taman atap juga dapat difungsikan sebagai tempat bersantai bersama keluarga maupun kerabat dekat.

Manfaat selanjutnya yaitu mengurangi air limpasan, mengalirkan air limpasan langsung ke drainase kota membuat debit air hujan meningkat dan beban pada sungai kota bertambah. Manfaat sebagai isolasi bangunan juga diberikan taman atap. Lapisan-lapisan yang ada di atas atap membantu melindungi bangunan, yang berarti pemanasan menjadi lebih rendah dan udara dalam bangunan menjadi lebih dingin.

Baca : Fungsionalitas Taman Modern di Jakarta dan Perbedaannya dengan Kota Lain

Perbedaan Fungsi Taman Atap di Jakarta dengan Kota Lain

Pada dasarnya fungsi taman di mana-mana itu memilki kesamaan, namun mungkin ada sedikit perbedaan pada tujuan dibangunnya suatu taman. Contohnya taman atap yang dibangun di Jakarta yaitu untuk membuat udara sekitar lebih sejuk mengingat Kota Jakarta pada siang hari sangat panas.

Sedangkan di kota-kota lain yang memiliki kondisi udara yang cenderung masih sejuk membangun taman atap untuk keperluan estetika suatu bangunan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa taman atap akan membuat rumah atau gedung terlihat lebih indah. Tentunya dengan konsep taman yang tepat dengan arsitektur bangunan.

Lihat : Ketahui Bedanya Cat Wash Motif Jakarta dengan Kota Lainnya

Selain itu jika di Jakarta taman atap seringkali difungsikan sebagai penyalur hobby pemilik mengenai taman tapi tidak memiliki lahan yang cukup. Maka membuat taman atap menjadi pilihan mereka. Jika di kota-kota lain yang penduduknya tidak terlalu padat tentu tujuan utamanya biasanya estetika atau hanya mengikuti trend semata.

You cannot copy content of this page